Rabu, 18 Juni 2014

SELINGKUH itu .........


SELINGKUH


SELINGKUH artinya tidak berterus terang; tidak jujur; suka menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri; curang; serong.

(Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, 1991.....kata yang simple "SELINGKUH" namun punya makna besar..satu kali perbuatan saja bisa menimbulkan kehancuran dalam rumah tangga atau ketidak percayaan terhadap pelaku seumur hidup ini tulisan dari www.kompas.com yang bisa buat bahan perenungan,
Selingkuh, ngeduain, cinta segi tiga… or whatever-lah.

Sebenarnya apa, sih, artinya? "Selingkuh itu (ketika) orang melakukan suatu tindakan yang tidak sesuai dengan komitmennya,"

Maksudnya, saat dua orang memutuskan untuk pacaran, mereka punya komitmen buat menjaga hubungan. Misalnya, lawan jenis yang boleh ngajak kita jalan berdua cuma pacar, pegangan tangan sama lawan jenis pun hanya dilakukan dengan pacar. Jadi, saat salah satu pihak nge-date sama orang lain, bisa dibilang dia sudah selingkuh!

Dalam sebuah riset yang dilakukan psikolog Drigotas SM dan koleganya di Journal of Personality and Social Psychology tahun 1999, selingkuh disebut sebagai dating infidelity. Istilah ini mengacu pada adanya perasaan bahwa pasangan telah melanggar norma dalam pacaran, yang berkaitan dengan interaksi terhadap orang lain dan diikuti timbulnya kecemburuan dan persaingan.

Selingkuh itu sendiri juga dibagi dua: selingkuh fisik dan emosional. Selingkuh fisik artinya kita melakukan kontak fisik dengan lawan jenis, seperti pelukan dan ciuman sama orang yang bukan pacar kita. Sedangkan selingkuh emosional lebih berupa perasaan kita terhadap orang lain yang bukan pacar. Contoh, kangen dan pengin sering ngobrol sama lawan jenis yang bukan pacar.

Batasan seberapa jauh seseorang bisa disebut berselingkuh itu pun macam-macam dan sangat relatif. Dalam majalah Psychology Today terbitan Desember 2000, menurut teori evolusi psikologi zaman dulu, cowok akan lebih kecewa kalau pasangannya melakukan selingkuh fisik. Soalnya, cowok enggak akan terima harus membesarkan dan membiayai anak hasil perselingkuhan istrinya (iyalaah!). Sementara cewek bakal lebih sebal kalau pasangannya melakukan selingkuh emosional. Sebab, cewek pengin pasangannya ada di sampingnya untuk membantunya membesarkan keturunan.

Tapi teori ini diragukan oleh hasil eksperimen yang dilakukan Christine R Harris, profesor psikologi dari Universitas California, San Diego, tahun 2000. Reaksi seseorang terhadap bentuk selingkuh itu bergantung pada pengalaman hidupnya, bukan pada jenis kelaminnya.

Ini juga disetujui oleh Pak Noel yang bilang bahwa selingkuh itu batasannya relatif. Tergantung persepsi orang masing-masing. Ada cewek yang menganggap pacarnya yang sering ngobrolin tentang cewek lain artinya dia sudah selingkuh. Tapi ada juga cewek enggak menganggap pacarnya selingkuh walaupun pacarnya sudah pelukan plus ciuman sama cewek lain. Sebab dia tahu pacarnya sedang khilaf dan enggak ada feeling apa pun pada cewek tersebut.

Kenapa selingkuh?
Tapi kenapa, ya, banyak teman seumuran remaja gampang banget ngeduain pacarnya?
"Remaja masih pengin main-main. Belum memantapkan pilihan. Sementara (saat pacaran) mereka terikat dan commited hanya pada orang," ujar Pak Noel sambil tersenyum.
Pak Noel juga menambahkan, dibandingin zaman dulu, keintiman hubungan antara cewek dan cowok bergeser. Sekarang banyak pertemanan yang "dihiasi" kontak fisik seperti layaknya orang pacaran. Enggak heran banyak juga yang pacaran, tapi masih "senang-senang" dengan orang lain yang bukan pacar.

Selain itu, kecenderungan mencari tempat curhat pun membuat seseorang jadi lebih rentan selingkuh. "Kadang-kadang sama pacar belum tentu bisa curhat. Apalagi menyangkut hubungan itu sendiri. Lalu ada tempat curhat yang bisa menjadi jalur untuk selingkuh," kata dosen sosiologi di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini.
# Kebosanan juga menjadi salah satu penyebab kita rentan selingkuh. Kita bosan karena sudah berbulan-bulan stuck sama satu orang ini saja.
# Faktor lain dari diri kita yang memicu terjadinya selingkuh adalah untuk mencari kesenangan dan petualangan baru. ".
# Penyebab lain terjadinya selingkuh adalah keadaan hubungan itu sendiri. Kalau tiap hari kita berantem terus sama pacar, ya... lama-lama ilfil juga. Apalagi kalau berantemnya soal kebiasaan pacar yang cemburuan plus posesif. Aduuuh… males banget!
"Posesif itu menghambat yang lain. Mendorong untuk selingkuh. Ada ketegangan dan kecemasan (dalam hubungan itu). Jadi hubungannya enggak dinikmati," jelas Pak Noel. Tuh, ingat-ingat, ya!

Uniknya lagi, ada penelitian terbaru di Inggris yang bilang faktor genetis memengaruhi kecenderungan kita berselingkuh! Dari penelitian yang melibatkan 1.600 cewek kembar tersebut disimpulkan bahwa 30-40 persen perselingkuhan disebabkan faktor genetis alias keturunan-walaupun ada faktor lain yang berpengaruh, seperti kualitas hubungan dan kesempatan berselingkuh. Meskipun riset tersebut dilakukan pada cewek saja, ilmuwan-ilmuwan yang terlibat percaya ini juga berlaku buat para cowok! Widiih, kayaknya kita mesti cek silsilah keluarga, nih!
JIKA hal diatas terlalu "meremaja" itu memang sengaja saya tampilkan mengapa...karena perselingkuhan bukan hanya terjadi pada orang dewasa, pada remaja pun "bibit" ini sudah ada..atau jangan-jangan kebiasaan dari remaja ini terus terbawa hingga seseorang dewasa, menikah hingga punya anak pun masih merupakan hal yang lumrah (wualah...) bahkan hobi mungkin....tidak salah jika menurut artikel yang saya baca dari universitas muhammadiyah surakarta, selingkuh merupakan tindakan abnormal yang di nikmati .


Sumber:
http://psychology4us.blogspot.com/2006/1...

3 komentar: